++ Jangan hanya dilihat , tetapi di "BACA" . Jangan Asal cepat ++

Sunday, December 11, 2016

Proses Menjual; Salesman itu Penting

……kemarin pagi-pagi sekali sengaja saya jalan-jalan dengan anak saya “Raffa Wira”, di tengah jalan ketemu dengan seorang penjual lampu “teplok” yang cara menyalakannya pakai sumbu dan minyak tanah…pikir saya, hari gini jualan gitu apa ya laku ya…wong jaman sudah maju semua pakai listrik…dalam hati. Waktu saya lewat tempat itu lagi, …gila men, pedagangnya sedang dirubung sama pembeli setelah saya selidiki gara-gara banjir, tempat itu sudah 3 hari listriknya mati sehingga sangat membutuhkan alat itu. (Desember 2007).

Dari cerita diatas, profesi menjual sangat dibutuhkan masyarakat, terkadang kalau kita datang ke sebuah instansi atau komunitas dianggap sebagai makhluk pengganggu sehingga belum sempat kita minta ijin presentasi sudah diusir, biasanya kalau kita tidak buat janji dulu. Kemampuan negosiasi dan melihat situasi, menjadi penting disini.
Disamping semua itu, yang namanya “salesman” tetap akan dibutuhkan, ketakutan kalau gak jadi beli dari calon pembeli kita yang menyebabkan mereka cenderung menolak kedatangan kita, dibeberapa tempat mereka para salesman kadang mengaku dari team survey, team promosi, team layanan komplain dan tidak mau menyebut langsung sebagai penjual walaupun mereka ujung-ujungnya tetap jualan. Strategi penjualan retail ini dilakukan setelah mereka benar-benar diterima dan mereka tidak dalam kondisi yang menolak, menunggu timing untuk presentasi yang sesungguhnya.
Untuk bisa berhasil di bidang penjualan kita harus mencintai prosesnya, dan membayar harga (resiko) nya :

Proses pertama, memperkenalkan produk atau presentasi, produk tertentu yang memang sudah familiar di lapangan akan sangat mudah di kenali oleh calon pelanggan kita, namun tetap saja harus ada penjelasan ulang tentang keuntungan dan kelebihannya apalagi produk kita masih baru tentu harus lebih jeli lagi dengan kelebihan-kelebihannya. Secara sadar kebutuhan orang kita ciptakan, dengan memberikan kelebihan produk kita, sehingga kita dalam jalur pemberi solusi karena tidak ada produk itu diciptakan dengan sempurna.

Dalam presentasi seringkali terjadi tanya jawab, sebagai seorang salesman sekaligus konsultan tentu kita tidak boleh menyampaikan dengan nada menyerang, menjelekan. Walapun produk kita benar-benar lebih bagus dari competitor, seharusnya kita punya strategi cara membandingkan agar calon pelanggan kita yang kebetulan memakai produk tersebut tidak merasa tersinggung.
Proses kedua, Setiap produk pasti punya sales point yang bisa menjadi “senjata” kita untuk terus kita “dengungkan” agar tercipta image positif dalam benak calon pelanggan kita. Semisal kata-kata : Murah, Gratis, Tanpa Syarat, Bonus dan sebagainya, tentu harus sesuai dengan program yang ditawarkan. Dalam proses ini biasanya akan ada argument dengan produk competitor, jadi ini gunanya mengapa kita harus memiliki informasi tentang produk competitor.

Dalam proses ini diharapkan kita menemukan kebutuhan calon pelanggan kita, mungkin ambil murahnya, ambil gratisnya, atau ambil program bonusnya. Resiko di proses ini kita mungkin di tolak juga, sehingga kita kita harus mempersiapkan juga teknik mengakhiri presentasi yang mungkin berkelanjutan dengan maksud untuk mengadakan follow up dihari berikutnya. Persiapkan juga terhadap “pendatang” yang belum pernah dengar presentasi kita tapi langsung menghakimi bahwa produk kita tidak bagus. Terkadang kita harus dengarkan dulu apa penyampaian dia, pasti ada celah kita “mengcounter” pembicaraannya.

Proses ketiga, Closing. Banyak teknik closing yang sering diajarkan dalam sebuah training sales skill, mulai dengan pilihan 2 atau 1, KTP atau SIM yang intinya pilihan yang tetap menguntungkan bagi kita salesmannya, Namun ada hal yang harus di cermati juga timing yang tepat seperti kisah penjual “teplok” diatas dia menjual di saat kondisi dan tempat yang tepat sehingga dagangan yang mungkin disaat biasa tidak laku namun ternyata menjadi prioritas calon pembeli didaerah itu.
Cerita pedagang “teplok” diatas menjelaskan kepada kita bahwa kita harus optimis terhadap apa yang kita jual, sebaik apapun produk competitor pasti ada kelemahannya dan mungkin produk kita mewakili keinginannya. Memasarkan di tempat yang tepat, kita harus jeli, perusahaan kita pasti sudah men-setting sedemikian rupa calon pelanggan nya, tentu kita harus segera temukan agar penerimaan dan closing semakin mudah. Orang mungkin tidak tertarik dengan masalah gratis atau murah, namun lebih memilih “gengsi”. Ada juga lebih ke merk, atau orang yang benar-benar jeli dengan untung dan ruginya sebuah produk. Jadi tidak ada alasan untuk gagal menjual, semua produk ada marketnya.

….dan Salesman memainkan peran yang sangat PENTING, dalam menentukan pilihan mereka !!

MENJUAL ITU CANDU, KEGAGALAN ITU VITAMIN

Seperti biasa dipagi hari sebelum melaksanakan aktivitas salesman, tentu kita mempersiapkan segala sesuatu nya agar pekerjaan kita hari ini menjadi lebih baik dari pada kemarin, evaluasi kinerja harian, mingguan, atau bulanan akan membantu kita mencapai target yang diharapkan. 

“Bekerja itu tidak ada yang enak !” demikian salah satu ungkapan si Bos dalam suatu kesempatan briefing pagi untuk salesman. “kalau kalian membayangkan dibagian keuangan itu enak, kemudian dibagian adminsitrasi & gudang juga enak, maka kamu salah, semua ada resiko dan kendala” maklum pengalaman si Bos memang diawali dari bawah pernah di delivery, kemudian di survey, di administrasi dan juga keuangan di perusahaan saya. 

Memang kalau ngomong kerjaan, orang mungkin hanya melihat dari sisi luar sehingga yang dilihat enaknya saja, kesulitan & kendala tidak terlihat secara penuh. Mereka yang yang keuangan tentu akan secara selektif untuk mengeluarkan uangnya, bahkan terkadang akan berbenturan dengan divisi yang lain misal divisi sales, divisi umum dan sebagainya. Begitu juga divisi survey, kelihatannya enak data sudah ada, alamat sudah ada tinggal datengin saja, namun tahukah resikonya jika suatu saat ada baddept dipelanggan, atau divisi gudang, tidak kepanasan, tidak kehujanan namun sudahkah anda melihat jika mereka ada audit, barang kurang lengkap atau ada yang hilang tentu resiko mereka yang tanggung. 

Seorang salesman seringkali berpikir “rumput tetangga lebih hijau”, selalu memikirkan pekerjaan orang lain, tentu hasil yang dicapainya tidak bisa maksimal. Menjual itu candu, bayangkan sebatang rokok yang sampai sekarang diyakini lebih banyak kejelekannya dari pada manfaatnya, namun ribuan batang setiap harinya habis terbakar. Membuat diri kita kecanduan terhadap profesi menjual tentu mempengaruhi strategi menjual, sehingga tidak nikmat rasanya bila kita tidak bisa menjual produk kita hari ini. Seperti perokok yang yang belum merokok dalam sehari. Strategi apapun perlu dicoba, dan terkadang sedikit menyerempet bahaya jadi penting kiranya kita selalu up date teknik – teknik  penjualan. 

Fokus, sudah selayaknya kita melihat sesuatu dengan jeli fokuskan perhatian terhadap pekerjaan pastikan hidup ini berkualitas. Pada bulan-bulan pertama biasanya salesman gak akan yakin dengan pilihan pekerjaannya, bantuan motivasi dan sharing pengalaman dengan senior perlu dilakukan. Keyakinan terhadap pekerjaan, akan membuahkan focus terhadap tindakan kita dan pada bulan berikutnya anda harus sering mengulangi apa yang telah dilakukan senior yang berprestasi di tempat kerja anda. Proses berjualan terkadang menemui banyak kendala, anda harus yakin pasti itu ada solusinya. Lakukan pekerjaan dengan 1000% dirimu, jangan menunda-nunda. 


Kegagalan, mungkin saja akan terjadi, anda harus persiapkan. Tidak usah jera dengan usaha yang anda lakukan evaluasi dan perbaiki usaha itu. Kegagalan itu vitamin untuk kita, dengan kegagalan kita menjadi tahu cara-cara untuk meraih keberhasilan, karena kita tidak akan mengulang cara-cara yang gagal itu. Thomas alfa Edison si penemu bola lampu, malah bangga dengan kegagalannya karena dia berhasil menemukan 1000 cara yang gagal untuk menemukan bola lampu dan akhirnya kini bola lampu telah menerangi kehidupan kita semua. Kegagalan itu seperti vitamin yang memberi kesempatan kepada kita untuk berlari lebih jauh lagi, bayangkan jika kita berlari terus tanpa harus minum, atau makan, namun jika berhenti sebentar untuk minum tentu kekuatan kita menjadi lebih baik. Jadi jika kita menemui kegagalan, tidak usah putus asa, namun persiapkan diri anda untuk meraih kesuksesan yang sudah didepan mata itu. 



Semua orang memiliki kesempatan yang sama, namun kesempatan itu anda yang harus temukan. Fokuskan pekerjaan salesman dengan 1000% diri anda dan tidak mudah putus asa dengan kegagalan, yakini bahwa itu vitamin, pasti membantu anda menemukan simpul-simpul kesuksesan untuk anda. Salam Sukses !!!

Saturday, July 25, 2015

Kisah Keberanian Bung Karno


KEBERANIAN BUNG KARNO
****Empat Ketegasan Presiden Soekarno Menghadapi Amerika dan Israel****

Darah kembali tumpah di Gaza, Palestina. Warga tak berdosa tewas dirudal Israel. Hampir semua pemimpin dunia bungkam menghadapi arogansi Israel yang turut didukung Amerika Serikat. Dari Indonesia, belum keluar pernyataan keras terhadap Israel.

Hal ini amat jauh berbeda dengan presiden pertama RI Soekarno. Berpedoman dari azas persamaan dan keadilan, Soekarno dengan lantang menghadapi negara-negara imperialis. Israel dan Amerika pun dibikin ciut oleh gertakan sang presiden. Berikut adalah aksi tegas sang presiden pertama RI terhadap Israel dan Amerika.

1. Memaksa Eisenhower

Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu, Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
"Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower," jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.

Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.

Presiden Soekarno dan Presiden Amerika Jhon F.Kenndy

2. Go to Hell with Your Aid

Berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan diberangusnya paham komunis dari Asia.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika 'riya' jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan, "Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami" teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.

3. Pidato anti imperialisme

Dukungan terhadap Palestina pernah ditunjukan Soekarno lewat pidato kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar dari PBB juga marah terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap merampas kemerdekaan negara lain.
"selama kemerdekaan bangsa Palestina beloem diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itoelah bangsa indonesia berdiri menantang pendjadjahan israel !!" (Soekarno, 1962)

4. Menolak Israel di Asian Games 1962

Wujud lain dukungan Soekarno terhadap Palestina ditunjukannya dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno, Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.

(GANEFO Tahun 1963)
Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.

(dari www.merdeka.com dan dari berbagai sumber)

FAKTA SEJARAH] PIDATO SOEKARNO "GANYANG MALAYSIA"

Pada 20 Januari 1963, Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Bangsa ini tidak terima dengan tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia, Garuda.

Untuk balas dendam, Presiden Soekarno melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato pada 27 Juli 1963. Berikut isinya:"

Kalau kita lapar itu biasa

Kalau kita malu itu juga biasa

Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!

Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...

Ganjang... Malaysia

Ganjang... Malaysia

Bulatkan tekad

Semangat kita badja

Peluru kita banjak

Njawa kita banjak

Bila perlu satoe-satoe!

Bisa terbakar semangat patriotisme bangsa Indonesia mendengar pidato Soekarno itu. Kedaulatan Indonesia dianggap harga mati bagi Proklamator Republik Indonesia itu.

MENTALITAS & KEBERANIAN NYATA

Bung Karno membuat AMRIK bertekuk lutut ,bahkan didalam Gedung Puth bung Karno NGAMUK...dan si IKE panggilan akrab Dwight Eisenhower mencoba merayunya dgn cara sengaja mengalihkan issue ke bintang sexy HOLYWOOD : Marilyn Monroe dan Ava Gardner
Siapa tak MENGENAL Dwight Eisenhower, President Amrik ke 34.
" he was a five-star general in the United States Army. During World War II " sebagai Negara Kaya dan Pemenang Perang Dunia II..Negara super powerm Amerika justru dibuat tunduk oleh Bung Karno dan lucunya ini terjadi didalam GEDUNG PUTIH sendiri,artinya diluar INDONESIA dikandang Macan
Coba siapa berani saat itu ???...berita ini banyak yang tak di ketahui bahkan oleh para pemimpin. Jongos-jongos selanjutnya sengaja menututup-nutupinya.

Ceritanya dimulai ketika itu penerbang pesawat tempur Adidaya yg bernama Allen Pope ditembak Jatuh dikepulauan MOROTAI..bisa dibayangkan saat itu betapa malu nya Amerika negara adidaya tidak berdaya dengan bung KARNO. Sejarah mencatat dan arsipnya sengaja dikuburkan namun hanya gambar foto saja yg tersimpang di National Achieves. Lebih malu lagi Pilot tsb ditangkap hidup-hidup dan sang pilot mengaku bertugas atas perintah lembah Langley membantu PERMESTA. Atas pengakuannya Amrik dengan orang-orang Langley/CIA membuka filenya .Keberanian KKO saat itu mendapat simpaty justru dari Pentagon dan lucunya setelah pengakuannya sang pilot diberi rokok kretek malah minta nambah....WUENAK TENAN..katanya..... hehehehe .....

Bung Karno: Persetan Dengan PBB! (Mengenang Keberanian Soekarno Dulu)
Filled under: Indonesiaku, Motivasi, Sejarah

Suatu hal yang lumrah apabila kita melihat seseorang berkorban demi apa yang dicintainya, demikian juga Bung Karno. Demi Indonesia Bung Karno mengabaikan penyakit yang menggerogoti dirinya. Bung Karno selalu tampil prima dihadapan publik, walau pada hakekatnya dia dalam keadaan lemah. Hal tersebut dilakukan demi menjaga rasa percaya diri seluruh rakyat Indonesia.

Berulang-kali dokter pribadinya memberi nasihat kepada Bung Karno. Ini terkait dengan sakit ginjalnya, yakin makin para di akhir tahun 60-an. “Kalau Bapak bisa tenang sedikit, dan tidak berteriak-teriak, niscaya Bapak tidak akan mendapat ulcers.” Yang dimaksud dokter adalah peradangan pada lambung akibat sakit ginjalnya itu. Baru saja dokter berhenti memberikan nasihatnya, Bung Karno meradang dan berteriak, “Bagaimana aku bisa tenang kalau setiap lima menit menerima kabar buruk?”

Berteriak adalah “hobi” Sukarno. Ia berteriak untuk memberi semangat rakyatnya. Ia berteriak juga untuk mengganyang musuh-musuh negara. Jika konteksnya adalah membakar semangat rakyat, maka Bung Karno adalah seorang orator ulung. Bahkan paling unggul pada zamannya. Sebaliknya, jika ia berteriak karena terinjak dan teraniaya harga dirinya sebagai presiden dan kepala negara, maka Sukarno adalah presiden paling berani yang pernah hidup di atas bumi ini.

“Inggris kita linggis! Amerika kita setrika!”, atau “Go to hell with your aid” yang ditujukan kepada Amerika.

“Malaysia kita ganyang. Hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu”, yang ini saat Indonesia berkonfrontasi dengan di negara boneka bernama Malaysia.

Bukan hanya itu. Organisasi dunia yang bernama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun pernah dilawan. Tanggal 20 Januari 1965, Bung Karno menarik Indonesia dari keanggotaan PBB. Ini karena ketidak-becusan PBB dalam menangani persoalan anggota-anggotanya, termasuk dalam kaitan konflik Indonesia – Malaysia. Ada enam alasan yang tak bisa dibantah siapa pun, termasuk Sekjen PBB sendiri, yang menjadi dasar Indonesia menarik diri dari keanggotaan PBB.

Pertama, soal kedudukan PBB di Amerika Serikat. Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin Amerika Serikat dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar PBB bermarkas di Jenewa, atau di Asia, Afrika, atau daerah netral lain di luar blok Amerika dan Sovyet.

Kedua, PBB yang lahir pasca perang dunia kedua, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antarnegara secara cepat dan menentukan. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan.

Selain itu, pasca perang dunia II, banyak negara baru, yang baru saja terbebas dari penderitaan penjajahan, tetapi faktanya dalam piagam-piagam yang dilahirkan maupun dalam preambule-nya, tidak pernah menyebut perkataan kolonialisme. Singkatnya, PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional.

Ketiga, Organisasi dan keanggotaan Dewan Keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika. Mereka tidak diakomodir karena hak veto hanya milik Amerika, Inggris, Rusia, Perancis, dan Taiwan. Kondisi yang tidak aktual lagi, tetapi tidak ada satu orang pun yang berusaha bergerak mengubahnya.

Keempat, soal sekretariat yang selalu dipegang kepala staf berkebangsaan Amerika. Tidak heran jika hasil kebijakannya banyak mengakomodasi kepentingan Barat, setidaknya menggunakan sistem Barat. Bung Karno tidak dapat menunjung tinggi sistem itu dengan dasar, “Imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem Negara Barat. Seperti halnya mayoritas anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme.”

Kelima, Bung Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan Cina, sementara di Dewan Keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung Karno, “Dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat dalam arti jumlah penduduk, kebudayaan, kemampuan, peninggalan kebudayaan kuno, suatu bangsa yang penuh kekuatan dan daya-ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB sangat melemahkan kekuatan dan kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang terbesar di dunia.”

Keenam, tidak adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dalam lembaga-lembaganya. Bekas ketua UNICEF adalah seorang Amerika. Ketua Dana Khusus adalah Amerika. Badan Bantuan Teknik PBB diketuai orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan Asia seperti halnya pembentukan Malaysia, maka plebisit yang gagal yang diselenggarakan PBB, diketuai orang Amerika bernama Michelmore.

Bagi sebagian kepala negara, sikap keluar dari PBB dianggap sikap nekad. Bung Karno tidak hanya keluaR dari PBB. Lebih dari itu, ia membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces/ Conefo) sebagai alternatif persatuan bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi ini sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah tegas dan berani Sukarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.

Sebagai tandingan Olimpiade, Bung Karno bahkan menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10 – 22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.:

Bung Karno dengan Conefo dan Ganefo, sudah menunjukkan kepada dunia, bahwa organisasi bangsa-bangsa tidak mesti harus satu, dan hanya PBB.

Bung Karno sudah mengeluarkan terobosan itu. Sayang, konspirasi internasional (Barat) yang didukung segelintir pengkhianat dalam negeri (seperti oknum Angkatan ’66, sejumlah perwira TNI-AD, serta segelintir cendekiawan pro Barat, dan beberapa orang keblinger), berhasil merekayasa tumbangnya Bung Karno. Wallahu a’lam.


Sumber : http://candradityaa.blogspot.com/2014/03/kisah-keberanian-bung-karno.html

Kisah Masa Kecil Bung Karno Yang Bandel dan Tidak Pintar


Bung Karno orang yang pintar, pandai, cerdik, cerdas… dan kata lain yang menggambarkan betapa tingginya tingkat intelegensianya. Melihat rentetan 26 gelar doktor honoris causa yang ia terima sepanjang hidupnya… membaca karya-karya tulisnya… mendengar pidato-pidatonya… susah sekali menyangkal pernyataan di atas.

Tapi lain cerita jika kita menguak sejarah masa kecil Sukarno, tatkala ia masih bernama Koesno. Sejak umur tiga tahunan, Koesno dititipkan ke rumah kakek-neneknya di Tulungagung, Jawa Timur. Sang kakek, Raden Hardjodikromo secara ekonomi tidak bisa dibilang mampu, tetapi masyarakat Tulungagung begitu menghormatinya.

Bukan saja karena ia memiliki kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit berkat laku-tirakat khas masyarakat Kejawen. Lebih dari itu, dalam menjalani kehidupan sosial, tampak Hardjodikromo muncul sebagai pinisepuh yang tuntas dalam menjalani laku batinnya. Ia gemar sekali menolong sesama. Jika tidak dengan kemampuannya mengobati orang sakit tanpa pamrih, maka ia gemar berbagi petuah dan pitutur yang berguna bagi sesama.


Koesno datang dalam keadaan kurus-kering. Setelah “disuwuk” sang kakek, Koesno menjadi bagas-waras. Lincah dan gesit sebagai anak-anak. Di bawah asuhan sang kakek yang begitu memanjakannya, Koesno hadir sebagai anak kecil yang bengal, bandel, dan tidak pintar di sekolah.


Dari usia empat tahun, Koesno sudah disegani kawan-kawannya bermain. Bukan lantaran sifatnya yang nekad menantang maut, tetapi karakter bersahabat yang tulus yang memancar dari sorot matanya yang begitu indah berpendar-pendar. Tak jarang, ketika Koesno dan teman-temannya bermain panjat pohon, Koesno dengan lincah dan gesit segera merangsek ke dahan paling atas. Dahan terkecil yang begitu ringkih dan bisa menghempaskannya ke tanah sewaktu-waktu.

Jika Koesno sudah berada di pucuk pohon, teman-temannya hanya bisa melongo…. Tidak paham dengan keberanian Koesno yang melampaui batas kenekatan seorang anak seusianya.

Di sekolah? Ah… jangan tanya. Gurunya sering dibuatnya kesal. Koesno jarang sekali menyimak pelajaran. Ia asyik melamun atau menggambar. Temasuk, manakala satu per satu anak diminta ke papan tulis menuliskan soal yang ditanyakan guru, Koesno paling beda. Bukan huruf demi huruf yang ia ukir di papan, melainkan gambar tokoh pewayangan yang begitu dikaguminya: Bima atau Wrekodara. Lengkap dengan kuku pancanaka, gelung sinupiturang yang angker, dan matanya yang bulat tajam.

Apa Komentar Anda ?